Jumat, 27 Juli 2012


History

         Berawal dari keinginan yang teguh dan aspresiasi yang tinggi, dipacu oleh keberada’an generasi islam yang lambat laun sekarang ini sudah terpengaruh oleh era modernisasi dan globalisasi, maka timbulah keinginan untuk membuat sebuah tempat yang menciptakan generasi islam yang mampu memiliki ilmu pengetahuan  dan ilmu teknologi yang di sandarkan kepada iman dan takwa, terciptala sebuah pondok pesantren terpadu dinamakan “darul falah”.
        
        Pondok pesantren darul falah lahir di tengah-tengah tatanan bangsa Indonesia yang sedang dalam masa pemulihan, itu tak semudah seperti apa yang di bayangkan. Liku-liku perjalanan yang terjal dan berbagai rintangan yang menghadang mewarnai bedirinya Pondok pesantren Darul Falah. 
    Keluarga besar Pondok Pesantren Darul Falah 
      
       Di suatu desa yang masih jauh dari keramaian kota, Pondok Pesantren Darul Falah berdiri, yakni di Kampung Baru kel.Batu Putu Kec TBU Bandar Lampung, yang merupakan kawasan tempat wisata dan berada di kaki gunung betung. Dengan daerah yang masih alamiah, udara yang segar dan masih terlihat keasriannya inilah Pondok pesantren darul falah membangun diri dalam turut serta eksis memperjuangkan pilar-pilar agama agar tidak mundur dan  rapuh.
               


       Pondok pesantren Darul Falah dirintis awal pada pertengahan tahun 2005 yang dipimpin oleh Kyai Irmansyah S.Ag yang pernah belajar di Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Gintung, Banten. Setelah lulus beliau meneruskan studinya ke bangku perkuliahan di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan bermodalkan keyakinan dan maju melihat masa yang akan dating, pondok pesantren dirintis seiring dengan dibukanya program Madrasah Aliyah pada tanggal 19 Oktober 2005, dan diresmikan dengan pemberian Piagam Pondok pesantren Darul Falah oleh kepala kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Lampung. Nomor 608/PP/Bandar Lampung/2005.
                


       Semua ini juga tak lepas dari peranan ayahanda dari Kyai Irmansyah S.Ag, yakni bapak H.Idris Yakub S.Ag. yang telah  memberikan dukungan moril dan materil kepada anandanya tercinta, pahit getirnya pejalanan yang beliau lalui dijadikannya obat sebagai sebuah kunci kekuatan. Disinilah kiprah seorang Kyai Irmansyah S.Ag dengan tekadnya yang bulat untuk terus menghidupkan cahaya agama dalam masyarakat luas. Diawali dari tanah lapangan yang dibebaskan oleh ayahandanya, sesosok Kyai Irmansyah mulai berpikir untuk membuat sebuah asrama santri, yang sekarang di tempati oleh santriwati dan sebuah asrama putra yang di buat dengan sangat sederhana dari bilik bambu.
                


      
        Dengan penuh perjuangan Kyai Irmansyah S.Ag terus berbenah diri dan terus menyiarkan agama islam dengan mengenalkan Pondok pesantren darul falah ini kepada masyarakat luas sebagai wadah untuk mencetak kader-kader pemimpin umat yang mukmin , muttaqin dan rosikhina fil ilmi. Dan ini semua tidak terlepas dari rahmat dan karunia allah SWT, Darul Falah tetap dalam komitmen untuk mengemban misinya. Seperti pepatah lama mengatakan “berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian, dan bersakit-sakit dahulu dahulu lalu bersenang-senang kemudian”.